Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Saturday, February 20, 2016
|
Lembar Pengesahan
Makalah
yang berjudul, “Ancaman
Virus Hiv/Aids Bagi Remaja di Kecamatan Asembagus (Siswa SMP Negeri 1
Asembagus)” dan
disusun oleh Silmi Afifahs siswa
SMPN 1 Asembagus, serta telah disetujui dan disahkan oleh
Guru Pembimbing Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia pada tanggal
12 Agustus 2015 dan siap dipertanggung jawabkan dan di presentasikan guna mencapai
kesempurnaan makalah tersebut.
Asembagus, 12 Agustus 2015
Guru
Mata Pelajaran,
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini, dengan judul, “Ancaman Virus Hiv/Aids Bagi Remaja
di Kecamatan Asembagus (Siswa SMP Negeri 1 Asembagus)”. Makalah
ini berisikan tentang HIV
AIDS. Makalah
ini juga menjabarkan
usaha minimal yang harus dilakukan siswa, agar siswa mengenal tentang HIV AIDS.
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, siswa diajak
untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas disekitarnya.
Makalah ini dirancang untuk memperkuat kompetensi
siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang pernah mereka
ambil. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran, sehingga makalah yang
dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung untuk menyacapai
kompetensi tersebut.
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai dijadikan sebagai acuan masyarakat sekolah atau
masyarakat luar untuk mengetahui tentang Narkoba dan HIV AIDS dan juga cara
penanganannya. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun penguasaan materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki belum seberapa. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………….…………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………….……………………………………………. 2
1.3 Tujuan Pembasahan ……………………………………………………... 2
1.4 Bahasan Masalah ………………………………………………………... 2
BAB II
Kerangka Teori …………….……………………………………………….. 1
2.1
Pengertian HIV AIDS …………………………………………………….7
2.2
Penularan HIV AIDS ……………………………………………………..7
2.3
Pencegahan HIV AIDS …………………………………………………...7
2.4
Penyebab HIV AIDS …………………………………………………….
8
BAB III Pembahasan ………………………………………………………………… 9
3.1
Penanganan HIV AIDS …………………………………………………...9
3.2
Dampak HIV AIDS ……………………………………………………….9
3.3
Proses terjadinya HIV AIDS ……………………………………………10
3.4
Cara Pencegahan HIV AIDS ……………………………………………10
BAB IV Penutup …………………………………………………………………….11
4.1
Kesimpulan ………………………………………………………………11
4.2
Kritik dan Saran …………………………………………………………11
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penyakit HIV AIDS merupakan suatu penyakit yang terus
berkembang dan menjadi masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO
tahun 2012, penemuan kasus HIV di dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 juta kasus
dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS. Kasus HIV AIDS
pertama kali ditemukan di Kabupaten Karanganyar tahun 2000, jumlah kasus terus
bertambah. Pada tahun 2010 terdapat 72 kasus, tahun 2011 meningkat menjadi 92
kasus, peningkatan HIV AIDS terus bertambah sampai tahun 2013 yaitu sebanyak
179 kasus.
Berdasarkan
hasil dari berita Liputan 6, pada hari Selasa tepat tangal 25 11 2014 terdapat
pria yang ditemukan positif mengalami HIV AIDS. Pria yang kini telah meninggal
dunia itu mengaku pernah melakukan pelecahan seksual terhadap 7 siswa SD di Kabupaten
Situbondo. Kepala Dinas Kesehatan juga membenarkan hal tersebut tetapi
identitas siswa SD tersebut masih dirahasiakan.
Pihaknya
bersama Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Situbondo telah melakukan pemeriksaan
darah ke seluruh siswa SD. Saat ini pihak Dinkes masih menunggu tersebut.
Guna mencegah penularan dan penyebaran virus HIV-AIDS seperti ini, setiap orangtua diharapkan lebih waspada terhadap pergaulan anak-anaknya. Orang tua juga dituntut lebih peka terhadap sikap atau perilaku anak setiap saat.
Guna mencegah penularan dan penyebaran virus HIV-AIDS seperti ini, setiap orangtua diharapkan lebih waspada terhadap pergaulan anak-anaknya. Orang tua juga dituntut lebih peka terhadap sikap atau perilaku anak setiap saat.
Pasca terkuaknya pemberitaan di sejumlah
media tentang mewabahnya virus mematikan yang menggemparkan warga,
Satu kenyataan yang sulit dipercaya penyebaran virus HIV-AIDS di masyarakat
Situbondo Jawa timur semakin memperhatikan.
Hasil pengakuan pria positif penderita
virus HIV-AIDS yang kini sudah meninggal dunia pernah melakukan pelecehan
seksual terhadap 7 siswa SD di Kabupaten Situbondo mengindikasikan kalau Situbondo
masih rawan tertular virus mematikan tersebut .
Saat dikonfirmasi wartawan Suara Jatim Post
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo membenarkan, ada 7 siswa SD
yang diduga kuat terindikasi HIV-AIDS. Namun pihak dinas kesehatan enggan
menyebutkan nama dan sekolah ketujuh siswa SD tersebut masih dirahasiakan
dengan alasan supaya anak tersebut tidak merasa didiskriminasikan.
Saat ini pihak Dinkes masih menunggu hasil
tes darah tersebut, dinas kesehatan akan berupaya untuk melakukan
sosialisasi pencegahan dini baik melalui sosialisi bekerjasama dengan
pihak terkait untuk membatasi dan mencegah penularan penyakit mematikan
tersebut. Ditempat terpisah salah satu orang tua siswa mengungkapkan “Kami
sangat ketakutan mendengar informasi ini semoga anak-anak kami tidak tertualr
penyakit tersebut ,kami yaqin pihak pemerintah akan bertindak cepat untuk
menanggulangi ini” Ucapnya.
Pergaulan bebas dari para remaja dan
penggunaan obat terlarang dengan menggunakan jarum suntik yang dipergunakan
bergantian yang sangat memicu terjadinya penyebaran virus tersebut. menurut
pengakuan warga sekitar lokalisasi yang biasa ditempati lelaki hidung belang
proses transaksi seks bebas masih tetap ada dan berlangsung walaupun sejumlah
tempat prostitusi sudah ditutup. Di sejumlah tempat wisata sangat mudah dijumpai
pasangan asmara yang berstatus masih ilegal bebas bermesraan ditempat
keramaian, serta budaya mengkonsumsi miras tidak sulit dijumpai tempat
nongkrong ini sangat kontroversi dengan sebutan kota santrinya.
Keterlibatan semua pihak untuk mencegah
penyakit ini sangat diharapkan seperti tokoh agama, kepolisian, para pendidik,
dan dinas terkait serta peran serta para orang tua diharapkan luntuk lebih
waspada terhadap pergaulan anak-anaknya. Orangtua juga dituntut lebih peka
terhadap sikap atau perilaku anak setiap saat.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam makalah yang berjudul “Ancaman Virus
Hiv/Aids Bagi Remaja di Kecamatan Asembagus (Siswa SMP Negeri 1 Asembagus)”
tersebut sebagai berikut.
1)
Bagaimana
cara penanganan HIV AIDS tersebut?
2)
Bagaimana
dampak penderita HIV AIDS?
3)
Bagaimana
proses terjadinya penyakit HIV AIDS?
4)
Bagaimana
cara pencegahan HIV AIDS di kalangan remaja atau pelajar Asembagus?
1.3 Tujuan
Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam
makalah yang berjudul “Ancaman Virus Hiv/Aids Bagi Remaja di Kecamatan Asembagus
(Siswa SMP Negeri 1 Asembagus)” tersebut adalah untuk mengetahui :
1)
Cara
penanganan HIV AIDS;
2)
Dampak
penderita HIV AIDS;
3)
Proses
terjadinya penyakit HIV AIDS;
4)
Pencegahan
HIV AIDS di kalangan remaja atau pelajar Asembagus.
1.4
Bahasan Masalah
Adapun
bahasan masalah dalam makalah yang berjudul Ancaman Virus Hiv/Aids Bagi Remaja di
Kecamatan Asembagus (Siswa SMP Negeri 1 Asembagus)” hanya akan
membahas tentang HIV dan AIDS, pencegahannya maupun penanganannya di kalangan
masyarakat ataupun pelajar.
BAB
II
KERANGKA
TEORI
2.1
Pengertian HIV AIDS
Pengertian
penyakit HIV atau AIDS merupakan (Acquired
Immune Deficiency Syndrome) atau syndrome
penurunan kekebalan tubuh yang di dapat, adalah infeksi yang disebabkan oleh
virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Penyakit HIV atau AIDS merujuk pada keadaan seseorang yang
tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh sehingga berbagai macam penyakit
dapat menyerang dan sangat sulit untuk disembuhkan. Hampir semua penderita AIDS
berakhir dengan kematian, karena hingga saat ini penyakit AIDS belum ada
obatnya.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan
hilangnya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
gejala hilangnya kekebalan tubuh yang didapat karena tertular bukan disebabkan
keturunan atau bawaan. ( Joewana, Satya:1987:58-59 ).
2.2 Penularan HIV AIDS
- Melalui darah. Misalnya, transfusi darah, terkena darah HIV pada kulit yang terluka, jarum suntik, dan lain-lain.
- Melalui cairan semen, air mani Misalnya, seorang pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dan lain-lain.
- Melalui cairan vagina pada wanita. Misalnya, wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dan lain-lain.
- Melalui Air Susu Ibu (ASI). Misalnya, bayi meminum asi dari wanita HIV, pria meminum susu asi pasangannya, dan lain-lain.
2.3
Pencegahan HIV AIDS
Mencegah
penyakit HIV AIDS relatif lebih mudah
dibandingkan dengan mengobatinya. Mencegah penyakit HIV AIDS akan semakin
penting artinya berhubung penyakit ini belum ditemukan obatnya. Berikut ini
beberapa cara pencegahan penyakit HIV AIDS :
- Menghindari seks bebas (free sex). Jangan melakukan hubungan badan dengan pekerja seksual (PSK) atau berganti-ganti pasangan.
- Gunakan kondom secara benar dalam berhubungan seksual, kecuali untuk pasangan-pasangan yang menginginkan bayi. Kondom bisa menurunkan resiko infeksi tetapi tidak dapat mencegahnya secara total. Kondom yang terbuat dari selaput (membrane) binatang terlalu tipis untuk dapat melindungi.
- Hindari penyalah-gunaan obat terlarang, narkoba dan penggunaan jarum suntik bersama-sama.
- Bila ingin akupunctur, tattoo, atau tindik telinga pastikan bahwa alat-alat yang dipakai telah disterilkan.
- Bila perlu operasi, sebaiknya minta transfuse darah autologous, yaitu donor darah untuk nantinya dipakai sendiri.
2.4 Penyebab virus HIV AIDS
Di Indonesia penyebaran
virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks
yang tidak aman dan bergantian jarum suntik untuk penggunaan narkotika.
Entah terjadi gejala atau tidak,
seseorang yang terinfeksi HIV bisa menularkan virus kepada orang lain. Orang
yang positif mengidap HIV lebih mudah menularkan virus beberapa minggu setelah
mereka tertular. Pengobatan terhadap HIV akan menurunkan risiko penyebaran
kepada orang lain.
http://www.alodokter.com/hiv-aids/penyebab/
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Cara Penanganan HIV AIDS
Dari berbagai
negara terus melakukan penelitian dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat
ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan
pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki
daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui
terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian. Kita semua
diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka
membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban
dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas. Seperti
halnya di Indonesia yang akhir-akhir ini sedang memberikan penobatan kepada
kedua aktor dan aktris Indonesia yaitu, Vidi Aldiano dan Indah Dewi Pertiwi
atas Duta HIV AIDS. Hal tersebut merupakan salah satu cara pencegahan virus HIV
AIDS yang bisa saja berjangkit kepada masyarakat Indonesia.
3.2 Dampak Penderita HIV AIDS
Seseorang yang terkena virus HIV
pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas,
penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan
tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang
yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan
kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang
berulang.
Berikut merupakan dampak ataupun gejala HIV AIDS :
Berikut merupakan dampak ataupun gejala HIV AIDS :
- Saluran
pernafasan.
Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seperti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). - Saluran
Pencernaan.
Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah. - Berat
badan tubuh.
Penderita HIV AIDS dapat kehilangan berat badannya kurang lebih 10% dari berat badan semula. - Sistem
Persyarafan.
Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan, dan respon anggota gerak melambat. - System
Integument (Jaringan kulit).
Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau cacar api (herpes zoster), dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Bisa disebut juga kerusakan pada kulit. - Saluran
kemih dan Reproduksi pada wanita.
Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga dan mengalami masa haid yang tidak teratur
3.3 Proses terjadinya HIV AIDS
1. Tahap pertama,
yaitu periode jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
2. Tahap kedua,
yaitu HIV Positif tanpa gejala dengan rata-rata selama
5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya
3. Tahap ketiga, yaitu HIV Positif dengan munculnya gejala-gejala
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dan lain-lain
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
4. Tahap keempat,
yaitu proses dimana HIV AIDS sudah berjangkit
kepada seseorang
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
3.4 Cara pencegahan HIV AIDS di Kalangan Remaja atau Pelajar Asembagus
1. Meningkatkan system pertahanan
tubuh, makan cukup gizi, cukup olahraga, cukup istirahat.
2. Mencegah eksposur (pembukaan
yang berhubungan) dengan AIDS dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual
3. Hindari Kontak dengan
Darah yang terinfeksi HIV Cara yang paling umum untuk menularkan HIV adalah
melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV.
4. Hati-hati dengan Jarum
suntik dan peralatan Bedah Obat infus, jarum suntik dan peralatan tato dapat
menjadi sumber infeksi HIV.
5. Hindari Seks Bebas HIV dan AIDS
yang lebih lazim untuk orang dengan banyak pasangan seksual
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bagi para
remaja lebih peduli terhadap diri, masa depan, orang tua, masyarakat, dan
bangsa, dan turut menyelamatkan sesama remaja dari virus HIV AIDS. Bagi
remaja yang sudah terlanjur terpeleset kedalam penyalahgunaan narkoba, masih
ada peluang segera bertobat dan meninggalkannya, sebelum lebih dihancurkan. Dan lebih menjauhi hal hal yang dapat menyebabkan HIV
AIDS.
4.2 Kritik dan
Saran
Saran penulis pada para pembaca agar
mereka lebih mengenal HIV
AIDS lebih
dalam. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun dalam tata cara
penyajian kata-kata yang ada didalam makalah ini diharapkan pembaca memberikan
kritik dan saran yang padat dan jelas agar, saya dapat memahami apa yang kurang
didalam makalah
ini.
Penulis juga menyarakan kepada
beberapa pihak yaitu:
1)
Orang tua,
agar selalu mengawasi putra putri nya dalam berteman, bergaul, maupun dalam
kesehariannya
2)
Pelajar,
yang seharusnya menjauhi hal hal yang
dapat mengakibatkan HIV AIDS dan juga pandai dalam bergaul,
3)
Pihak
Sekolah harus lebih menegaskan kepada siswa siswinya, dan juga memberikan
pengarahan ataupun pembelajaran tentang HIV AIDS.
4)
Pemda Kabupaten
Situbondo, lebih menegaskan tentang HIV AIDS yang bisa saja berjangkit kepada
yang lain dan turun tangan atas hal tersebut.
Diharapkan
setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat maupun pelajar sadar akan bahayanya virus HIV AIDS. Dan juga agar masyarakat maupun pelajar lebih berhati-hati akan hal yang dapat
mengakibatkan virus HIV AIDS.
Daftar Pustaka
-
http://gejalahiv.com/cara-mencegah-hiv-aids/
- http://pengetahuanseksbebas.blogspot.com/2012/10/cara-mencegah-hiv-aids-secara-efektif.html
-
Joewana, Satya. 1987. Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba